Assiry Art , 23 April 2018
Aku hanya seonggok sampah yang berserak di muka bumi ini. Kehinaan, keburukan dan kebiadaban adalah mutlak tidak lepas dari namaku Assiry Gombal mukiyo. Tidak ada sedikitpun yang bisa aku banggakan atau paling tidak bisa aku kadokan untuk kekasihku Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang menjadi manusia termulia di alam semesta raya ini. Allah sendiri pun mengakuinya sebagai Al Habib ( kekasihNya). Ketika aku sungkem dan sowan dihadapannya Rasulullah SAW hanya rasa malu dan kekerdilanku yang justru berseliweran di depan pandangan kalbuku. Aku ini apa? Khalilullahnya Ibrahim juga bukan, Kalimullahnya Musa apa lagi.
Semoga engkau Wahai Muhammadku menerimaku dan tidak menampik cintaku agar bisa gondelan pada jubah syafaatmu yang agung. Meskipun harapan itu sangat tidak masuk akal karena busuknya kelakuanku. Semoga Allah senantiasa menuntun jiwa ragaku agar diberikan kepantasan sehingga bisa bersanding selalu denganmu. Meskipun itu mustahil karena aku hanya setitik debu.
Aku hanya bersyukur kepada Allah karena diberikan kekuatan dan kemampuan olehNya karena di berbagai kesempatan bisa selalu tafakkur dan muhasabah diri. Mihrab Nabawi bukan sekadar tempat Imam dalam sholat tapi bagiku mihrab baik di Masjid Nabawi atau di kampungku atau di mana saja adalah puncak kemesraan cintaku saat bisa berdekatan dengan Rasulullah.
Meskipun dalam perkembangannya, kaum Muslimin juga aku sendiri melalui "Buraqku" yakni CV.Assiry Art aku terus saja melesat hingga ke pelosok Nusantara di Indonesiaku aku bagai kilat yang menerobos dimanapun saja dan bahkan hingga mabuk kepayang. Aku ingin selalu menghiasi mihrab-mihrab masjid dengan hiasan-hiasan islami, seperti kaligrafi ayat-ayat Alquran yang aku letakkan di bagian depan masjid dimana saja saaat bertemu dengan Masjid.
Meskipun kemampuanku sangat pas- pasan sebagai Penulis Kaligrafi amatiran.
Saat aku di Roudhah membayangkan keindahan hiasan kaligrafi dan ornamen disana hemm sangat teduh dan indah. Untuk bermimpi bisa mengoreskan kaligrafi dan membuat motif batik khas nusantara di Raudhoh pun aku tidak berani dan aku malu ketika melihat karya- karya indah kaligrafi Abdullah Zuhdi Kaligrafer masyhur dari Turki yang menghiasi hampir sebagian besar interior dan dinding Masjid Nabawi dan beberapa diantaranya juga digores indah pada pintu - pintu masuk Masjid Nabawi oleh Kaligrafer Pakistan kenamaan zanan now yakni Syafiquz Zaman.
Mihrab cekung Nabawi sangat menggodaku. Ko berbeda dengan mihrab Masjid diIndonesia yang rata- rata berbentuk kotak atau segi empat. Tentu sudah kita ketahui bersama berbagai referensi sejarah menyatakan bahwa mihrab yang berbentuk ruangan cekung di tembok, baru mulai ada pada masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul Malik dari Bani Umayah pada tahun 88-91 H/707-710 M.
Semoga kelak Allah perkenankan aku bermimpi bisa menggores kaligrafi di Masjid Nabawi. Boleh lah sekadar punya cita- cita soal realisasinya biarlah Allah yang bekerja melalui alam semesta.
Ket.Gambar:
-Mihrab Masjid Nabawi yang indah
- Beberapa Karya - karya Assiry Art diberbagai daerah di Indonesia
Jika anda berkebutuhan terkait jasa pembuatan Mihrab Masjid dari berbagai bahan
Info pemesanan CV.Assiry Art CP/WA: 0857 1222 38 22
Email: Assirykaligrafi@gmail.com
Tidak ada komentar: